Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak atas kelancaran penyelenggaraan pelatihan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) di 33 provinsi.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Ditjen Bina Pemdes Paudah saat menutup kegiatan “Workshop Supervisi dan Pengendalian P3PD” Selasa (21/11) malam, di Sentul, Bogor.
“Atas nama pimpinan, kami mengucapkan terima kasih. Disadari bahwa keberhasilan pelatihan P3PD, tentu tidak terlepas dari kerja keras para pihak yang terlibat, terutama pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah desa serta dukungan para tenaga ahli yakni regional management consultant (RMC) dan tenaga pendamping profesional di masing-masing provinsi yang merupakan mitra kerja, sehingga pelatihan P3PD di 33 provinsi berjalan lancar,” ungkap Sekretaris Ditjen Bina Pemdes Paudah.
Paudah menerangkan, hingga saat ini, sudah 32 provinsi yang telah berhasil menggelar pelatihan. Sementara untuk 1 provinsi yang belum menyelesaikan pelatihan yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT) karena ada kendala sarana akomodasi dan transportasi. Namun, untuk NTT ditargetkan minggu pertama Desember dapat menyelesaikan pelatihan.
“Secara keseluruhan semua berjalan lancar, saya ucapkan terima kasih langsung kepada bapak/ibu semua yang hadir dalam kegiatan ini,” kata Paudah.
Paudah juga menuturkan, untuk menggelar pelatihan secara masif di 33 provinsi tidak lah mudah. Namun, hal tersebut dapat terwujud karena bantuan semua pihak. Ia menyadari masih banyak kekurangan yang terjadi dan meminta maaf atas kekurangan tersebut.
“Kita semua tahu, program ini sudah berlangsung dari tahun 2020 namun terkendala Covid 19. Pelatihan baru berjalan secara masif di tahun 2023 ini. Kurun waktu satu tahun ini kita menyelesaikan dua tahun yang tertunda. Kita tahu betul akan ada kekurangan,” ungkap Paudah.
“Oleh karena itu, harapan kita semua melalui workshop ini kita akan melakukan perbaikan pengendalian untuk tahun 2024. Ini upaya kita agar pelatihan berjalan lancar,” kata Sesditjen Bina Pemdes.
Paudah meminta dukungan juga untuk pelatihan P3PD tahap II di 2024. Menurutnya pada pelatihan P3PD di 2024 akan menerapkan Learning Management System (LMS).
“Tidak kalah penting bahwa ke depan kita akan melakukan pelatihan, tidak hanya pelatihan tatap muka tetapi juga sudah menerapkan LMS. Ini butuh perhatian semua terutama RMC yang akan mendampingi pemerintah provinsi/kabupaten untuk mengawal peserta pelatihan melalui LMS, ” tutur Paudah.